Bunga Flamboyan – Asal, Taksonomi, Morfologi, Cara Menanam & Merawat
Sebagian besar dari kita pasti sudah mengetahui bagaimana bentuk bunga Flamboyan. Namanya cukup terkenal di telinga masyarakat Indonesia. Dahulu tanaman yang memiliki bunga indah ini juga banyak tumbuh di daerah Jakarta, namun saat ini sudah mulai susah untuk ditemukan.
Pohon Flamboyan umumnya dimanfaatkan sebagai peneduh atau pelindung sengatan sinar matahari. Bahkan kayu Flamboyan juga dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Pada bagian daun dan bijinya mengandung alkaloid yang tinggi dan berkhasiat mengobati malaria.
Jika diperhatikan, bunga ini memiliki karakteristik warnanya yang begitu indah. Dari kejauhan, kita sudah dapat mengenali bunga ini karena warnanya cukup mencolok. Bunga ini masuk ke dalam jenis tumbuhan semi–evergreen, yakni tumbuhan yang dapat hidup di empat musim.
Banyak orang selalu menunggu-nunggu bunga ini mekar, karena pesonanya begitu indah untuk dipandang. Selain itu, pohon Flamboyan juga banyak ditanam di halaman rumah karena rindang dan memberi keindahan ketika bunganya bermekaran.
Taksonomi Flamboyan
Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah tanaman bunga flamboyan, yaitu :
Morfologi Flamboyan
Salah satu karakteristik pohon Flamboyan atau Delonix regia adalah memiliki dua warna yang berbeda, yakni merah dan orange kemerah-merahan. Bunga Flamboyan memiliki kelopak bunga berukuran diameter sebesar 8-15 cm, warnanya sendiri umumnya kuning dan juga putih.
Pohon Flamboyan memiliki tajuk lebar membentuk kanopi atau payung. Batang pohon teksturnya licin, simpodial, dan berwarna cokelat kelabu dengan diamater sekitar 30 cm.
Pertumbuhan tanaman Flamboyan tegak lurus dan cabangnya tumbuh mendatar hingga ke bawah. Akar banir Flamboyan umumnya setinggi 30 cm. Daun Flamboyan memiliki tangkai berbentuk silinder dengan panjang kurang dari 2,5 cm dan pada bagian permukaannya licin. Jenis daun majemuk menyirip genap serta rata pada bagian tepinya. Sedangkan ujung dan pangkal daun Flamboyan berbentuk tumpul, permukaan berbulu dan sistem pertulangan daun menyirip.
Buah dari tanaman Flamboyan menyerupai pedang dengan biji berbentuk polong kecil. Panjang buah Flamboyan sekitar 50 cm dengan lebar 5 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau cerah dan akan menjadi cokelat kehitaman ketika tua. Pohon Flamboyan dapat dibudidayakan dengan mudah. Sifatnya yang mampu beradaptasi di empat musim sekaligus membuatnya tidak perlu membutuhkan perawatan khusus.
Asal dan Sebaran
Menurut referensi yang diperoleh, tanaman Flamboyan berasal dari Madagaskar. Selain di Indonesia dan Asia pada umumnya, tumbuhan ini banyak berkembang di wilayah Karibia dan Amerika Utara. Mengingat bunga Flamboyan adalah tumbuhan yang mudah beradaptasi dan mampu hidup di empat musim, maka sebaran Flamboyan di dunia cukup luas di berbagai negara. Budidaya Flamboyan di negara-negara tropis dimulai sejak abad ke-19.
Delonix regia, yakni nama latin bunga ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu delonix berasal dari kata delos yang bermakna mencolok, serta onix yang berarti cakar. Tentu nama tersebut selaras dengan warna bunga yang mencolok serta makota bunga mengembang menyerupai cakar.
Manfaat Tanaman Flamboyan
Keindahan dari pohon ini membuat banyak orang menjadikannya sebagai tanaman hias. Bunga-bunga yang mekar akan menjadi pusat perhatian karena keindahannya.
Bagian kayu dari pohon Flamboyan juga dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan karena memiliki kekuatan yang cukup. Selain itu, bagian bijinya mengandung alkaloid yang berguna untuk obat malaria. Namun saat ini, Flamboyan sangat sulit untuk ditemukan. Biasanya tumbuhan ini ditanam di taman-taman, akan tetapi kini sudah terganti dengan jenis pohon lain.
Sebuah penelitian terhadap Flamboyan pernah dilakukan dan menyatakan bahwa kapasitas untuk menyerap NO2 dari pohon Flamboyan cukup tinggi, yaitu > 30 microgram/g. Nitrogen dioksida (NO2) adalah salah tau gas pencemaran udara yang bersumber dari asap kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, Flamboyan juga memiliki jasa lingkungan untuk menekan tingkat polusi dengan cara menanamnya di taman-taman kota serta area pinggir jalan.
Fakta Menarik Bunga Flamboyan
Terdapat beberapa fakta unik mengenai bunga Flamboyan, antara lain :
Jika kita mengenal bambu sebagai tumbuhan tercepat perkembangannya. Ternyata Flamboyan juga memiliki pertumbuhan yang cepat. Tumbuhan ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 12 meter dan lebar mencapai 18 meter. Bisa dibayangkan betapa besarnya tumbuhan ini ketika tumbuh dengan maksimal. Flamboyan diklaim mampu tumbuh 1,5 meter setiap tahunnya.
Tumbuhan yang indah ini ternyata menyimpan misteri dan dianggap menyeramkan oleh masyarakat di kota Darwin, Australia. Di sana terdapat sebuah cagar alam bernama East Point Reserve. Banyak masyarakat Darwin mempercayai tumbuhan tersebut dihuni oleh roh jahat berupa wanita yang memiliki kuku panjang dan ingin membalaskan dendam.
Status Kelangkaan
Meski mudah ditemukan tumbuh di alam bebas, namun flora tanaman Flamboyan dikhawatirkan punah karena semakin jarang terlihat. Kekhawatiran ini muncul dari beberapa desainer Indonesia yang menjadikan bunga Flamboyan sebagai sumber inspirasi dalam karya-karyanya. Salah satunya adalah perancang busana Lily Mariasari yang membuat koleksi busana batik Betawi dengan corak bunga Flamboyan pada acara Indonesia Fashion Week 2018 silam.
Menurutnya, Flamboyan merupakan bunga indah yang menjadi identitas Betawi dan keberadaannya semakin langka. Selain itu, pohon Flamboyan juga bermanfaat untuk menyerap polusi udara dan memberikan perlindungan dari terik matahari. IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) memasukkan bunga Flamboyan sebagai kelompok Least Concern atau berisiko rendah menghadapi kepunahan.
Cara Menanam Bunga Flamboyan
Selain memberikan manfaat keindahan, melakukan budidaya pohon Flamboyan juga bertujuan untuk melestarikan tanaman ini dan terhindar dari kepunahan. Berikut adalah cara menanam bunga Flamboyan agar tumbuh cepat dan memberikan keindahan bagi pekarangan rumah kita.
Sebelum menanam tumbuhan Flamboyan, maka dimulai dengan kegiatan pembibitan melalui biji. Kita dapat memiliki biji yang telah tua kemudian dijemur dibawah terik matahari hingga biji benar-benar kering. Setelah itu, simpan biji selama 3 hingga 4 minggu. Selanjutnya, setelah biji disimpan selama hampir 1 bulan dapat disemai pada media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang maupun kompos, perbandingannya adalah 1:1. Tunggu biji yang telah disemai hingga tumbuh bibit Flamboyan setinggi 1 meter untuk kemudian dipindah ke lahan tanam permanen.
Jika telah mendapat bibit yang siap tanam, maka dilanjutkan dengan proses penanaman bibit Flamboyan. Buat lubang tanam sekitar 50 cm dan berikan campuran pupuk kandang dan kompos. Tanam bibit secara tegak lurus dan timbun akarnya dengan tanah dengan sedikit pemadatan agar tanaman tegak berdiri. Penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari terutama pada masa awal tanam.
Meskipun pohon Flamboyan dapat tumbuh tanpa perlakukan khusus, namun sebaiknya kita beri perawatan agar tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga yang indah. Kita dapat melakukan penyiraman, penyiangan dan pemupukan. Pemupukan dapat diberikan 2 hingga 3 bulan sekali agar unsur hara dalam tanah tetap terjaga.