KELENGKENG
Kelengkeng atau Lengkeng (Dimocarpus longan) adalah spesies pohon tropis yang menghasilkan buah, dan diyakini berasal dari pegunungan di Myanmar dan Cina selatan.
Nama "Kelengkeng" berasal dari bahasa Kanton, dan secara harfiah berarti "mata naga". Dinamakan demikian karena bentuk buahnya yang menyerupai bola mata ketika dikupas.
Pohon Kelengkeng secara resmi diperkenalkan ke Australia pada pertengahan 1800-an, Thailand pada akhir 1800-an, kemudian Hawaii dan Florida pada 1900-an. Kondisi cuaca yang hangat dan tanah berpasir memungkinkan pertumbuhan pohon Kelengkeng lebih mudah.
Saat ini, pohon Kelengkeng ditanam dan dibudidayakan secara besar-besaran di Cina selatan, Taiwan, Thailand, Malaysia, Indonesia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, Sri Lanka, Bangladesh, Filipina, Australia, Amerika Serikat, dan Mauritius.
Ciri Ciri Daun Kelengkeng
Source : flickr.com/Duy Thuong Ngo
Daun Kelengkeng
Daun Kelengkeng berbentuk lonjong dan berujung tumpul, biasanya sepanjang 10-20 cm dan 2 lebar sekitar 5 cm. Daunnya tumbuh pinnately dan ada 6-9 pasang selebaran. Permukaan atas daunnya bergelombang dan berwarna hijau gelap mengkilap.
Ciri Ciri Bunga Kelengkeng
Source : flickr.com/Forest and Kim Starr
Bunga Kelengkeng
Pohon Kelengkeng menghasilkan bunga berwarna kuning muda di ujung cabang. Bentuknya kecil, memiliki 5-6 sepal, kelopak berwarna kuning kecoklatan, memiliki putik dua lobus dan 8 benang sari.
Ciri Ciri Buah Kelengkeng
Source : flickr.com/Duy Thuong Ngo
Buah Kelengkeng
Buahnya tumbuh menggantung, berkelompok, terkulai, dan lebarnya sekitar 2,5 cm. Kulit buahnya cokelat, tipis, dan kasar. Daging buahnya putih transparan, dan bijinya besar dan hitam mengkilap. Daging buah Kelengkeng memiliki rasa musky, rasa manis yang dapat dibandingkan dengan rasa buah leci. Buah Kelengkeng yang matang akan dipanen saat kulitnya menipis, keras, dan mudah dikupas.
Ciri Ciri Pohon Kelengkeng
Source : flickr.com/SierraSunrise
Pohon Kelengkeng
Pohon Kelengkeng agak sensitif terhadap cuaca dingin. Pohon Kelengkeng lebih menyukai suhu hangat dan tanah yang agak berpasir. Populasi pohon Kelengkeng liar telah dihancurkan secara luas oleh penebangan skala besar di masa lalu. Maka dari itu, kini pohon Kelengkeng tidak memiliki habitat asli dan hanya diperbanyak atau dibudidayakan oleh petani.
Data Sensus Pohon Di HKS