Buah Sukun – Asal, Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Kandungan & Manfaat
Buah yang berasal dari tanaman Sukun bernama latin Artocarpus altitis ini banyak dimanfaatkan sebagai olahan makanan di Indonesia. Di Eropa, buah Sukun dikenal sebagai buah roti (breadfruit), sebab ketika dipanggang maka struktur daging buahnya sangat empuk seperti roti. Bahkan, di beberapa negara Pasifik Selatan, Sukun dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Sukun adalah buah yang berbentuk bulat atau cenderung lonjong, berwarna hijau terang dan berubah kuning kecokelatan ketika matang.
Pada beberapa varietas, dapat pula ditemukan Sukun berwarna oranye kemerahan ketika matang. Tanaman Sukun dapat tumbuh dalam berbagai macam kondisi ekologi, akan tetapi habitat terbaik untuk pertumbuhannya adalah di dataran rendah dengan iklim tropis. Tanaman Sukun mampu tumbuh pada wilayah pantai yang umumnya memiliki kadar salinitas tinggi. Pohon Sukun yang tumbuh di daerah dataran tinggi atau pegunungan biasanya sulit menghasilkan buah.
Asal Usul Tanaman Sukun
Pohon Sukun berasal dari kawasan Oceania, yaitu daerah yang terbentang dari bagian timur Indonesia hingga bagian barat Amerika. Kawasan Oceania meliputi beberapa wilayah berikut ini :
Buah Sukun telah menjadi sumber makanan yang dimanfaatkan oleh orang-orang Oceania sejak 3000 tahun yang lalu. Pada tahun 1500-an, buah Sukun mulai dikenal dan menyebar di berbagai penjuru dunia. Catatan penjelajah Eropa menyampaikan bahwa pada awal abad ke-17 penjelajah asal Spanyol membawah buah Sukun ke Guam dan Filipina.
Kemudian pada akhir abad ke-17, buah Sukun ditemukan dan disebarkan ke daerah Hindia Barat oleh penjelajah Inggris, meliputi wilayah Guyana, Haiti dan Kepulauan Karibia. Selanjutnya pada akhir abad ke-18, penjelajah Perancis membawah tanaman Sukun ke Jawa dan Mauritius, Afrika.
Pohon Sukun
Saat ini pohon Sukun dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah beriklim tropis dan sebagian wilayah beriklim sedang. Sukun telah menjadi tanaman perkebunan yang dibudidayakan di lebih dari 145 negara, mulai dari negara-negara Pasifik, Australia bagian utara, Asia Tenggara, Asia Selatan, Madagaskar, Afrika, Amerika Tengah, Amerika Selatan, hingga Kepulauan Karibia. Di Indonesia, Sukun banyak tumbuh dari daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Umumnya dimanfaatkan sebagai panganan, seperti hidangan yang digoreng atau dikukus.
Klasifikasi Sukun
Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg adalah nama ilmiah tumbuhan Sukun. Tanaman ini masuk dalam golongan suku Moraceae dari marga Artocarpus. Marga Artocarpos terdiri dari 60 spesies tanaman, termasuk pula buah nangka, kluwih dan cempedak. Penyebutan buah Sukun terkadang juga diberikan untuk buah yang berasal dari tanaman Artocarpus camansi dan Artocarpus mariannensis.
Tanaman Sukun merupakan tanaman cultigen, yaitu tanaman yang tidak tumbuh dalam keadaan liar. Menurut perkiraan, Artocarpus altitis atau sukun tumbuh domestik pertama kali di Papua Nugini dan berasal dari spesies Artocarpus camansi. Sebagian besar pohon Sukun yang tumbuh dan dibudidayakan saat ini merupakan varietas hibrida, yaitu hasil persilangan dari Artocarpus altitis dengan Artocarpus mariannensis.
Mengenal Pohon Sukun
Tumbuhan Sukun memiliki kayu yang bersifat lunak dengan warna batang hijau kecokelatan dan mengandung getah diseluruh bagiannya. Umumnya, pohon Sukun dapat tumbuh mencapai ketinggian 30 meter. Akan tetapi pada tanaman Sukun hasil budidaya, rata-rata tumbuh dengan ketinggian 8 hingga 15 meter. Tanaman Sukun muda adalah pohon dengan batang tunggal. Setelah tumbuh mencapai 4 meter, tanaman Sukun akan menghasilkan percabangan yang tumbuh secara horizontal dengan tajuk luas dan rimbun sepanjang sekitar 4 meter.
Buah Sukun Muda
Secara alami, pohon Sukun akan mengeluarkan tunas pada akarnya. Buah Sukun tidak menghasilkan biji, sehingga untuk memperbanyaknya dilakukan dengan cara vegetatif. Teknik cangkok dan stek merupakan teknik yang umum digunakan untuk budidaya Sukun. Metode stek adalah cara paling efektif untuk pembibitan secara masal. Selain itu, tanaman sukun juga bisa diperbanyak melalui teknik kultur jaringan.
Morfologi Sukun
Bentuk fisik pohon Sukun dapat dikenali dari batang, daun dan buahnya. Berikut ini adalah ciri morfologi tumbuhan Sukun, yaitu :
Habitat Tumbuhan
Sukun tumbuh subur di daerah tropis dengan ketinggian 0 hingga 650 meter di atas permukaan lain. Suhu yang cocok untuk pertumbuhannya sekitar 21°-35°C dengan curah hujan 1500 hingga 3000 mm per tahun. Tanaman Sukun yang tumbuh pada dataran tinggi atau lebih dari 1550 mdpl cenderung sulit berbuah. Selain itu, jika tumbuh di daerah dengan rata-rata suhu diatas 40°C atau dibawah 5°C, maka tidak akan berbunga.
Pohon Sukun adalah jenis tumbuhan yang dapat berkembang cepat, yakni sekitar 0,5 hingga 1,5 meter per tahun. Pohon sukun mulai berbuah ketika telah berumur 3 hingga 5 tahun dan akan terus produktif selama berpuluh-puluh tahun. Jika dihitung, satu pohon Sukun dapat menghasil 160 hingga 500 kg buah sukun setiap tahunnya. Buah Sukun memasuki fase kematangan pada usia 15 hingga 19 minggu.
Kandungan Nutrisi
Di negara-negara Pasifik, buah Sukun dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Sebab buah ini mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Buah Sukun juga memilki kadar lemak yang rendah, bebas kolesterol dan tidak mengandung gluten. Jika dibandingkan dengan kentang, beras, sorgum dan gandum, buah Sukun memiliki indeks glikemil yang lebih baik. Indeks glikemik adalah kadar pengaruh makanan terhadap gula darah.
Buah ini juga mengandung zat karotenoid, seperti beta karoten dan lutein yang berfungsi sebagai antioksidan dan pelindung diri dari radikal bebas. Namun buah Sukun memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dalam keadaan segar. Buah ini hanya mampu bertahan 5 hari jika disimpan pada suhu ruang. Oleh karena itu, olahan Sukun menjadi alternatif agar Sukun dapat disimpan lebih lama.
Dari data USDA (United States Department of Agriculture), buah Sukun per 100 gram memiliki kandungan sebagai berikut :
Kripik Sukun
Manfaat Buah Sukun
Nutrisi yang terkandung dalam buah Sukun tersebut memberikan manfaat, antara lain :