Di Indonesia, selain vinca dan tapak dara, juga memiliki beberapa nama lain. Di Sulawesi disebut sindapor, di Sunda disebut bunga tembaga dan di Jawa disebut dengan bunga tapak dara.
Sedangkan di luar negeri, contohnya di Filipina disebut dengan tsitsirika, di vietnam disebut dengan hoa hai dang, di Cina disebut dengan chang chun hua.
Di Eropa disebut dengan rose periwinkle oleh orang Inggris orang Belanda menyebutnya soldaten bloem. Negara tetangga kita Malaysia mengenalnya dengan banyak sebutan. Seperti pokok rumput jalang, kemunting cina, pokok ros pantai atau pokok kembang sari cina.
Bunga Vinca bisa tumbuh dengan sehat di habitat tertentu. Untuk ketinggiannya, bunga vinca bisa tumbuh dataran rendah hingga ketinggian delapan ratus meter di atas permukaan laut. Biasanya bunga vinca bisa tumbuh tempat-tempat yang terbuka.
Tapi tidak sel, karena ada beberapa bunga vinca bisa tumbuh di habitat yang pula. Tumbuhnya biasanya ke arah samping dan tingginya mulai dari 0,2 meter hingga satu meter. Daunnya berwarna hijau, berbentuk bulat dan mirip telur.
Bunga vinca sangat cocok untuk dibudidayakan. Karena berpotensi cocok untuk menjadi pengobatan untuk penderita Lymphoma Hodgkin dan penderita leukemia dan penyakit Hodgkin.
.
Selain itu juga cocok untuk dijadikan sebagai tanaman hias yang digantung. Mungkin anda bisa memodelnya dengan cara membuat dan merawat vertical garden dari botol bekas yang mudah dan praktis.
Perawatan yang baik bisa mencegah agar bunga vinca milik anda tidak layu. Tapi bagaimana perawatannya jika bunga vinca sudah layu. Berikut cara merawat bunga vinca yang lalu.
Cara Merawat Bunga Vinca yang Layu: Kurang Sirkulasi Udara
Vinca yang layu tidak hanya karena kekurangan nutrisi tapi juga bisa karena sirkulasi udara yang sempit. Sirkulasi udara yang kurang mengakibatkan proses fotosintesis kurang efektif. Seperti yang kita tahu, tumbuhan bisa berfotosintesis.
EPORT THIS AD
Untuk fotosintesis, tumbuhan memerlukan karbon dioksida yang diambil dari udara bebas. Solusinya adalah jangan menanam vinca terlalu dalam. Jika anda memiliki beberapa vinca hingga beberapa baris, jangan sampai jarak antar vinca terlalu sempit. Kira-kira butuh delapan hingga dua belas inch antara vinca agar sirkulasi bisa berhasil secara optimal.
Cara Merawat Bunga Vinca yang Layu: Kekurangan Nutrisi
Semua makhluk hidup membutuhkan nutrisi seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Tentu saja Vinca memerlukan nutrisi agar bisa tetap hidup. Jika Vinca anda layu, mungkin karena kekurangan nutrisi.
Solusinya adalah memberikan nutrisi yang cukup dengan pupuk kandang atau kompos. Berikan secara teratur agar Vinca bisa mengembang lagi.
Cara Merawat Bunga Vinca yang Layu: Kekurangan Air
Seperti yang sudah dijelaskan di poin kedua, semua tanaman membutuhkan air. Tak terkecuali vinca. Karena air sangatlah penting sebagai bahan utama untuk melakukan fotosintesis.
Jika kekurangan air atau bahkan tidak ada air, proses fotosintesis tidak akan berjalan optimal. Tidak mengherankan jika vinca yang anda miliki layu.
Solusinya adalah terapkan sistem pengairan yang baik dan terjadwal secara teratur. Pastikan agar vinca anda selalu cukup air. Jika anda terlalu sibuk atau akan pergi keluar kota, pasang saja penanda waktu agar vinca selalu mendapat air di waktu yang tepat.
Cara Merawat Bunga Vinca yang Layu: Penguapan yang Berlebihan
Anda merasa sudah memberikan air yang cukup dan tepat waktu tapi vinca tetap layu. Mungkin ada faktor lain yaitu penguapan air yang berlebihan.
Ini terjadi karena faktor cuaca, iklim, matahari yang terlalu terik dan beberapa hal lagi. Sehingga jatah air vinca yang sudah anda atur, malah menjadi berkurang karena menguap.
Solusinya adalah pindahkan ke tempat yang lebih teduh atau bisa juga buat rumah kecil dengan atap yang mampu menyaring sinar matahari yang berlebihan.
Cara Merawat Bunga Vinca yang Layu: Serangan Jamur Pytophthora Nicotianae
Jamur jenis ini bisa merusak batang vinca dan membuat jamur vinca menjadi busuk. Gejalanya seperti akar yang membusuk dan menguning, daun seperti hangus, pertumbuhan yang kurang, layu dan bahkan mati. Solusinya yaitu hindari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Cukup gunakan kompos saja.
Lalu perbaiki sistem pengairan tanahnya agar struktur tanahnya membaik. Agar tidak menular ke vinca yang lain, ambil vinca yang sudah tak bisa diselamatkan lagi. Yang masih bisa diselamatkan, gunakan jenis fungisida yang tepat. Karena serangan jamur di akar atau daun membutuhkan penanganan fungisida yang berbeda.
