Taksonomi | |
---|---|
Divisi | Tracheophyta |
Upadivisi | Spermatophytina |
Klad | Angiospermae |
Klad | mesangiosperms |
Klad | eudicots |
Klad | core eudicots |
Klad | asterids |
Klad | lamiids |
Ordo | Gentianales |
Famili | Rubiaceae |
Upafamili | Ixoroideae |
Tribus | Ixoreae |
Genus | Ixora Linnaeus, 175 |
Di kalangan masyarakat, tanaman soka sering dijadikan sebagai tanaman hias. Para penghobi tanaman hias sering menempatkannya di taman-taman sebagai tanaman outdoor karena memang hakekatnya soka hidup di tempat terbuka, walaupun bisa juga difungsikan sebagai tanaman hias dalam ruangan (indoor). Selain itu, rumpun bunga soka sering digunakan oleh sebagian masyarakat untuk bunga tabur. Sebagai bunga tabur, bunga soka sering dicampur dengan bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga, bunga kanthil, dsb. Bunga tabur merupakan bunga yang dipakai oleh sebagian masyarakat untuk ditaburkan di tempat-tempat tertentu, misalnya di makam atau untuk kegiatan ritual tertentu. Ternyata kebutuhan bunga soka untuk kegiatan-kegiatan tersebut relatif tinggi. Sementara itu pasokannya tidak seimbang. Hal itu disebabkan para pengepul bunga soka harus berkeliling ke berbagai desa untuk mencari bunga tersebut dari rumah ke rumah. Belum banyak orang yang mengebunkan bunga ini secara khusus sebagai tanaman holtikultura.
Asal Muasal Bunga Soka
Menurut beberapa sumber, tanaman soka berasal dari daerah Asia Tropis. Bahkan disinyalir ada yang menyebutkan berasal dari negara Indonesia. Namun sejauh ini belum teruji kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis bunga soka kuno yaitu Ixora javanica di pulau Jawa telah cukup menjadikannya alasan mengapa tanaman tersebut berasal dari negara kita. Dugaan kuat mengenai asal usul tanaman ini lebih cenderung kepada negara India dan China, dimana di dua negera tersebut memiliki beragam jenis tanaman Soka. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia pergi. Termasuk salah satunya ke negara kita. Perlu diketahui pula bahwa ini ada hubungannya dengan kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka dimana bunga ini merupakan simbol hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan sesaji untuk persembahan dewa Siwa dan Wisnu.
Bunga soka awalnya hanya sebagai tanaman liar type perdu. Dengan penampilan bunganya yang memancar seperti kembang api dan hidup di hutan-hutan liar, tidaklah mengherankan bila orang-orang Eropa menjulukinya dengan flame of the wood atau api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang orang untuk membawanya ke rumah dan mmeliharanya sebagai tanaman hias. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan meriah.
Morfologis dan Jenis
Tanaman soka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran matahari penuh teruatama untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak berbeda jauh yaitu tersusun atas beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat petal mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih kuncup mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat belum mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah, merah muda, ungu , putih dan kuning. Namun di Indonesia jumlah soka berwarna merah lebih banyak dibandingkan lainnya. Berbeda dengan bentuk bunganya, penampilan batang dan daun bunga soka bisa bermacam-macam. Ada yang lebar, ada yang sempit, ada juga yang medium tergantung asalnya. Soka Jawa lebih condong berdaun lebar dengan tandan bunga ramping dan kuntum bunganya berwarna merah.
Jenis-jenis soka terbagi dalam dua macam yaitu soka biasa dan soka hibrida. Yang tergolong soka biasa diantaranya : Ixora Coccinea, I. Lutea, I. Fulgen, I chinensis, I. Granifolia, I. Amboinica. Sedangkan soka hibrida antara lain :I. Mocrothyrsa, I. American, I. Pitsanuloke dan Soka bangkok.
Dengan beragam jenis yang ada, maka tidaklah salah bila kita ingin menata pekarangan lebih asri dengan bunga soka.
Sumber : https://sulung-pwk.blogspot.com/