Daunnya panjang dengan panjang kira-kira 5–10 sentimeter, kaku, berbentuk lonjong, bergigi tidak beraturan, dan bertumpu pada tangkai daun kecil. Kepala benang sarinya berbentuk bulat dengan bunga kecil, dan putiknya memiliki gagang bunga yang lebih panjang.
Pohon serut merupakan pohon yang penting dalam pembuatan kertas di Thailand selama tujuh ratus tahun. Hampir semua dokumen kuno Thailand yang masih ada tertulis di kulit pohon ini. Teks-teks Buddhis dan catatan resmi dari sebelum abad kedua puluh di Thailand dikenal sebagai "kitab khoi". Kertas ini tahan lama bahkan di iklim lokal dengan kelembapan tinggi, Tidak mudah terbakar, serta tahan terhadap kekuningan dan kerusakan akibat serangga. Saat ini sumber serat lain digunakan untuk membuat kertas dan serat khoi digunakan terutama oleh pengrajin yang memproduksi kertas menggunakan teknik tradisional.
Berbagai bagian tanaman digunakan dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional lainnya untuk mengobati berbagai penyakit seperti filariasis, kusta, sakit gigi, diare, dan kanker. Tanaman ini merupakan tanaman etnomedisinal yang terkenal dan terdokumentasi. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teknik evaluasi biologis secara in vitro dan in vivo yang berbeda mendukung sebagian besar klaim ini.
Tanaman ini telah digunakan sejak dahulu sebagai produk kebersihan mulut dan karena alasan ini juga dikenal sebagai pohon sikat gigi. Ranting atau tongkat yang panjangnya sekitar delapan inci dengan ujung yang berjumbai atau dihaluskan untuk meningkatkan permukaan pembersihan digunakan sebagai alat bantu pembersihan gigi hingga pertengahan abad ke-20, ketika sikat plastik dan pasta gigi yang murah dan lebih praktis menjadi umum di seluruh dunia. Ekstraknya merupakan bahan aktif utama dari merek pasta gigi herbal berwarna coklat tua yang populer di Thailand.
Berbagai penelitian dilakukan mengenai aktivitas antibakterinya terhadap berbagai mikroorganisme yang melibatkan infeksi mulut dan nasofaring, khususnya terhadap bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak daun serut terbukti memiliki aktivitas bakterisida yang selektif terhadap bakteri dalam genus Streptococcus, terutama S. mutans yang terbukti terkait erat dengan karies gigi.
Kayunya digunakan di seluruh Asia Tenggara sebagai bahan campuran ganja yang mengurangi iritasi tenggorokan akibat menghirup asap ganja melalui pipa air atau bong.