Jakarta, 29 Oktober 2024 - Mangrove dengan nama yang lebih dikenal sebagai tumbuhan bakau yang secara umum dapat didefinikan sebagai tumbuhan yang tumbuh di daerah perairan pantai dan muara sungai yang berformasi. Mangrove dapat dikatakan sebagai salah satu tumbuhan perairan kerena mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol atau disebut juga akar nafas (pneumatodofor), yang dimana jenis akar nafas ini memiliki sistem pernafasan yang secara alamiah dapat beradaptasi dengan kondisi tanah yang tidak memiliki banyak kandungan oksigen didalamnya. Secara fisik, mangrove atau hutan mangrove memiliki peanan sebagai pelindung di kawasan pesisir dari benteng abrasi, erosi atau hempasan angin dan arus ombak laut. atau singkatnya erdasarkan fungsinya semakin stabil kawasan pesisir maka semakin tertutup kawasan tersebut oleh mangrove.
Tumbuhan mangrove secara umum hidup dan tumbuh secara berformasi di daerah perairan pasang surut yang nantinya terbentuk ekosistem hutan mangrove. Keberadaan ekosistem mangrove pada daerah pesisir pantai memiliki manfaat, salah satu manfaat yang dimiliki ekosistem mangrove di pesisir pantai yaitu manfaat ekologi. Manfaat ekologi yang dimiliki ekosistem hutan mangrove yaitu disebabkan hutan mangrove memiliki banyak sumber kehidupan hayati bagi biota laut maupun biota di daerah daratan. Selain itu manfaat yang dimiliki hutan mangrove yaitu sebagai penghasil oksigen yang secara kuantitas lebih banyak memproduksi oksigen dibandingan oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan yang tumbuh dan hidup di daratan. Secara kacamata ekologis mangrove memiliki fungsi dan peran sebagai mata rantai makanan di perairan baik bagi biota laut ataupun hewan di darat. b
Hutan mangrove juga dapat melestarikan hubungan sosial dengan masyarakat setempat secara sosial. Karena banyak di antara mereka yang membutuhkan mangrove sebagai tempat untuk mencari ikan, kepiting, udang, dan kayu untuk obat. Selain itu, hutan mangrove secara luas dapat melindungi nilai ekonomi maritim.
Di Jakarta sendiri terdapat 169 hektar kawasan Mangrove yang tersebar di 3 lokasi yang dibawahi Dinas Pertamana dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta yaitu, Hutan lindung Angke Kapuk dan Hutan kota ekowisata PIK (Pantai Indah Kapuk). Ketiga temapat tersebut merupakan Habitat yang bukan hanya flora tapi juga fauna seperti alok, burung belibis, bangak abu, cekakak sungai, elang laut perut putih , elang tiram, biawak air, raja udang biru dan masih banyak lagi. Tentunya Kelestarian Hutan Mangrove ini terus dipertahankan sebagai Area Hijau penyeimbang ekosistem di pesisir utara Jakarta.
lokasi pertama kawasan hutan Mangrove yang dapat dijumpai yaitu Hutan Lindung Angke Kapuk. Hutan yang memiliki luas 44,76 hektar ini berlokasi di jalan Pantai Indah No.15, Kapuk Muara, Penjaringan. Lokasi ini dijadikan kawasan konservasi flora dan fauna dimana terdapat 15 jenis tanaman Mangrove seperti Avicennia officinalis, Rhizophora apiculate, Rhizophora mucronate, Rhizophora stylosa, Sonneratia caseolaris, Excoecaria agallocha, Xylocarpus moluccensis dan lain lain.
lokasi kedua yaitu Hutan Ekowisata PIK. Ekowisata Mangrove PIK pengalaman menikmati kesegaran udara di tengah Kota Jakarta, masyarakat dapat mengunjungi taman wisata alam mangrove. ****Tempat Wisata Mangrove Angke ini memiliki pemandangan dan fasilitas lengkap di dalamnya seperti pondok kemah, kantin lesehan, jembatan gantung, pengamat burung, objek kawasan penanaman bibit mangrove, jalur bersepeda dan wisata air. Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk merupakan kawasan terpenting di Kota Jakarta, karena kawasan terbuka hijau ini memberikan kontribusi baik dalam kualitas lingkungan hidup dan menyeimbang Ekosistem laut di Jakarta. ****Konsep Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk memberikan wisata alam di dalam hutan mangrove yang hijau, asri, dan alami yang jauh dari pusat Kota Jakarta.