Pohon Sosis (Kigelia africana)
Pohon sosis memiliki tinggi hingga mencapai 18 – 21 meter (60 – 70 kaki) dengan tajuk pohon berbentuk payung seperti pohon trembesi. Tanaman ini memiliki kulit berwarna kecokelatan dengan tebal hingga 6 mm. Daunnya memiliki panjang 20 cm dengan tulang daun menyirip yang terdiri dari 6 – 10 helai dalam satu bonggol. Sementara itu, duduk daunnya berseberangan.
Pohon sosis memiliki bunga yang terletak menggantung dari cabang. Bunganya berbentuk malai dengan warna oranye hingga merah marun atau keunguan. Lebar bunganya sekitar 10 cm.
Tanaman ini memiliki buah seperti sosis berwarna cokelat keabuan dengan panjang 30 – 100 cm dan lebar hingga 18 cm dengan berat mencapai 5 – 10 kg (Joffe, 2003; Fauzan dkk, 2020). Posisi buahnya menggantung pada tangkai dan memiliki cangkang pelindung yang berwarna cokelat keemasan. Daging buahnya memiliki banyak serat dan biji.
Habitat dan Sebaran Pohon Sosis
Pohon sosis tumbuh secara optimal di iklim tropis. Lantaran, tanaman ini bersifat evergreen yaitu selalu hijau setiap tahunnya sehingga membutuhkan habitat dengan kondisi hujan sepanjang tahun.
Di habitat asalnya, tanaman ini juga tumbuh di kawasan hutan terbuka, tempat-tempat yang lembap seperti pinggiran sungai dengan jenis tanah alluvial, bahkan juga ditemukan pada ekosistem savana.
Pohon sosis awal mulanya tersebar di Afrika Selatan lalu Malawi, Mozambik, Zimbabwe, Swaziland, Angola, Botswana, dan Zambia
5 Manfaat Pohon Sosis
Di habitat asalnya Afrika Selatan, pohon sosis merupakan sumber makanan bagi satwa liar seperti jerapah, antelop, gajah, babi hutan, kudanil, maupun spesies primate. Bagi masyarakat lokal, buah pohon sosis dijadikan obat.
Buah sosis juga berpotensi dimanfaatkan dalam industri kosmetik dan farmasi modern. Hal ini karena dalam buah sosis terdapat kandungan flavonoid, coumarin, naphthoquinone, dan iridoid (Fauzan dkk, 2020).
Berikut merupakan manfaat lengkap dari pohon sosis:
1. Mengatasi Malaria
Salah satu manfaat dari pohon sosis yaitu untuk mengobati penyakit malaria. Studi Bello dkk (2016) menyebutkan bahwa ekstrak kulit akar tanaman ini mengandung heksana, diklorometana, etil asetat dan etanol.
Senyawa-senyawa tersebut berfungsi untuk mematikan organisme penyebab malaria yaitu bakteri parasit Entamoeba histolytica. Selain itu, ekstrak butanol yang ada pada kulit batang juga bereaksi dalam menghilangkan parasit tersebut.
2. Antibakteri dan Antijamur
Berbagai bagian dari pohon sosis dapat dimanfaatkan untuk mengobati infeksi jamur dan bakteri. Ekstrak kulit batang dan buah akan bereaksi dalam mengatasi bakteri gram-negatif.
Senyawa-senyawa yang dihasilkan dari ekstrak kulit batang dan buah yang dapat digunakan sebagai anti bakteri dan jamur adalah naphthoquinone, kigeline, iso-pinnatal, dehydro-?-lapachone, lapachol, dan senyawa fenil propanoid (Atawodi & Olowoniyi, 2015).
Berdasarkan studi lain oleh Grace dkk (2002), ekstrak kulit batang pohon sosis mampu menghambat aktivitas sejumlah mikroorganisme yang merugikan seperti Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans.
3. Antiinflamasi dan Analgesik
Ekstraksi kulit kayu, batang, ranting, daun, dan buah dari pohon sosis dipercaya dapat meredakan nyeri yang diakibatkan karena rematik, sakit gigi, maupun sakit kepala.
Berdasarkan studi Atawodi & Olowoniyi (2015), ekstrak buah sosis mengandung senyawa verminoside yang menyebabkan efek antiinflamasi secara signifikan yang dapat menghambat ekspresi nitric oxide synthase (NOS) dan pelepasan NO pada makrofag. Selain itu, ekstrak etanol pada bagian batang dapat mengatasi nyeri pada tubuh manusia.
4. Bahan Dasar Sabun
Ekstrak buah sosis mengandung senyawa fenolik dan antioksidan. Senyawa-senyawa tersebut bermanfaat sebagai antibakteri. Seperti studi yang dilakukan oleh Putri dkk (2014), penggunaan sabun yang salah satu kandungannya adalah ekstrak buah sosis dapat mengatasi bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis.
5. Bahan Kosmetik
Secara tradisional, ekstrak buah, kulit batang, maupun bagian pendulum dapat menghasilkan gel, lotion, dan krim sebagai produk akhirnya. Produk tersebut dapat digunakan sebagai skincare untuk mencerahkan kulit dan mencegah penuaan.
Cara Mengolah Buah Sosis
Buah sosis merupakan tipe buah yang beracun (poisonous) sehingga tidak bisa dikonsumsi secara langsung oleh manusia. Dilansir dari dewetswild.com, untuk dapat mengonsumsi buah ini harus dikeringkan, dipanggang, maupun difermentasikan terlebih dahulu.
Cara lainnya adalah dengan memotong daging buahnya dan kemudian diblender untuk dilakukan ekstraksi untuk dimanfaatkan sebagai obat ataupun perawatan kulit